Selalu memulai pembahasan dengan menyapa dan mengucap… Salam.
Seperti biasa, masih banyak tool dan fitur-fitur di map editor game Euro Truck Simulator 2 (ETS2) (sebenarnya di American Truck Simulator (ATS) juga sama) yang belum ada versi tutorial baik berupa penjelasan umum maupun cara menggunakannya. Mungkin tutorial yang ada di blog sederhana ini jarang dimiliki situs lain. Kalau misalnya ada menu, tool, atau fitur baru yang ingin dibuat panduan semacam ini, maka tunggu saja sampai ada kesempatan agar penulis dapat mempublikasikan nya di blog Pejindo ini.
#13 Tool Istimewa di Map Editor yang Jarang Dicoba Para Mapper ETS2/ATS
Diperbarui pada : April 2023
Alasan : REVISI
Mengapa ada tulisan 'istimewa' pada judul? Karena sudah banyak tool map editor yang tergolong baru dan fresh, namun masih banyak orang yang tidak begitu mengetahuinya. Dijamin tool istimewa ini dapat meringankan pekerjaan kalian ketika menyelesaikan sebuah karya di map editor. Dan tool baru pun terus bermunculan bahkan ketika versi game baru rilis. Lantas, ada apa saja tool istimewa yang dibahas disini? Berikut saya paparkan satu-per-satu.
1. Picker Tool
Pasti pada jarang tahu
tool yang satu ini. Dilihat dari nama dan gambar icon tool nya (seperti pipet warna) ini bukan untuk mengambil sampel warna seperti di Paint atau Photoshop.
Picker Tool pada map editor ini adalah
tool yang berfungsi untuk mengambil sampel obyek map tertentu yang muncul di setiap
sisi terrain, termasuk pada item Road atau Prefab. Dan tool ini baru hadir
sekitar versi 1.27 sampai 1.30.
Cara mengaplikasikan tool ini :
1) Arahkan ke toolbar map editor, klik icon 'Picker Tool' yang bergambar pipet hijau (ingat, ini tidak untuk mengambil sampel warna ya)
2) Akan muncul dialog menu dari tool tersebut. Ada dua pilihan yang bisa
dipakai, yaitu terrain dan vegetation.
3) Misalnya kalian mulai mengambil
sampel Terrain. Pertama pilih menu Type : terrain. Kemudian arahkan kursor ke sembarang terrain sambil tekan tombol Ctrl sampai muncul garis jaring-jaring kuning. Lalu klik sisi tersebut bersamaan tombol
Ctrl (Ctrl+Klik)
4) Pastikan setelah di-klik langsung tercantum daftar
obyek yang telah didapatkan sampelnya. Seperti gambar berikut.
Picked <terrain_size atau ukuran_terrain>
<terrain_material atau tekstur_mat_terrain>
<terrain_profile atau jenis_kontur_terrain>
5) Setelah itu, barulah arahkan kursor ke sisi
jalan atau prefab atau terrain yang lain. Lalu klik kiri mouse saja (tidak usah sekalian tekan tombol Ctrl) Seperti gambar ini
6) Untuk mengambil sampel Vegeration, ganti saja menu Type dari 'terrain' jadi 'vegetation'. Lalu lakukan hal yang sama dengan langkah no 3), 4) dan 5). Hasilnya seperti gambar ini.
Picked <jenis vegetasi/pepohonan ke-1> (jarak tiap vegetasi)
<jenis vegetasi/pepohonan ke-2> (jarak tiap vegetasi)
<jenis vegetasi/pepohonan ke-3> (jarak tiap vegetasi)
Mudah dan cepat, kan? Dengan tool ini kita tidak harus capek-capek buka item properties satu per satu.
Untuk tutorial versi video silakan simak berikut ini :
2. TrafficTool
Untuk tool istimewa yang satu ini sudah dibahas
di map editor tutorial sebelumnya. Silahkan cek di Part 7, Part 8, dan Part 9
3. BrushTool
Yang satu ini sebenarnya
merupakan revisi dari tool “Stamp” pada versi lawas (cuma ganti nama). Jika pada Stamp hanya
bergantung pada besar bidang tertentu dimana tersedia pilihan secara terbatas,
maka dengan Brush Tool jauh pilihan menu lebih dinamis dan fleksibel. Kita bebas memilih besar bidang
maupun sebaran yang diinginkan. Kalau tidak salah, tool ini baru keluar pada
versi 1.31 sejak penambahan format file map baru ketika sedang save map yakni .data.
Ingat, dilihat dari namanya
saja, maka cara menggunakannya saja sudah berbeda. Stamp (versi lawas) berarti stempel/cap, maka cara
menggunakannya seperti kita memberi cap atau stempel. Kalau Brush (versi anyar) berarti
kuas/sapuan/gosok, jadi caranya seperti kita melukis atau menggambar (ala
desainer grafis pakai photoshop gitu).
Pertama-tama kita lihat grup menu
Brush Size. Secara default ada
pilihan 0x1, 1x0, 1x1, 2x2, 3x3. Maksudnya itu adalah
ukuran Brush yang ingin digunakan. Adapun pilihan Custom yang bebas diatur sesuai keinginan. Mau dibuat ukuran
10x20 atau 1x50 juga bisa.
Selain itu, pada tool menu Random Factor di bawahnya sangat berguna untuk membuat semacam
lubang-lubang yang diatur secara acak. Makin besar ukurannya, makin lebar dan acak-acakan lubang nya.
Kedua, kita lihat grup menu Brush Type. Ada tujuh pilihan yang
bisa digunakan.
1) Material = Menjalankan brush memakai tekstur material (terrain) yang ada
di game (asphalt.mat, grass_ger_main.mat, field_plowed_fr.mat, dsb.)
2) Color = Menjalankan brush memakai warna pada tekstur tertentu (pada
kolom brush color)
3) No detail
vegetation = Menjalankan brush dengan
tujuan menghilangkan rerumputan atau bebatuan yang terdapat di tekstur material
(terrain) tertentu. Dengan begitu, kita
tidak perlu sibuk mengaturnya di Road / Prefab / Terrain item properties
dengan cek box yang sama.
4) No vegetation = Menjalankan brush dengan tujuan
menghilangkan pepohonan yang terdapat di tekstur material (terrain) tertentu.
(alternatif dari vegetation sphere)
5) Low poly vegetation = Menjalankan brush dengan tujuan mengubah
model pepohonan (vegetation) menjadi versi LOD (tidak mendetail/bidang
lebih sedikit). Dengan begitu, kita tidak perlu sibuk mengaturnya di Road / Prefab / Terrain
item properties dengan cek boks yang sama.
6) Hi poly vegetation = Menjalankan brush dengan tujuan mengubah
model pepohonan (vegetation) menjadi lebih detail (kebalikan dari low-poly).
7) Quad erase = Menjalankan brush dengan tujuan menghapus
terrain secara utuh
Setelah itu, ada kolom menu Brush material.
Kotak paling atas (Recent) memuat daftar nama tekstur
(terrain) yang sering dipakai (yang kalian pilih). Sedangkan yang bawah (All) memuat semua daftar nama tekstur yang ada di game. Apabila
ingin menggunakan tekstur tersebut, maka harus memilih Brush Type = Material. Kalau tidak, maka daftar itu tidak bisa dipilih.
Untuk dua tombol icon brush material paling atas (yang gambar kaca pembesar sama panah) fungsinya
sama seperti yang saya jelaskan di Tutorial Mengenal Map Item Properties : Road.
Kemudian lagi ada Brush color. Fungsinya menambah
warna kustom pada terrain tertentu. Kotak paling atas (Recent) memuat daftar warna yang sering digunakan, baik dari warna yang sudah disediakan per tekstur MAT terrain maupun warna pilihan sendiri. Sedangkan yang bawah (All) memuat semua warna yang disediakan (bergantung setiap tekstur MAT yang dipilih).
Apabila ingin memilih warna yang beda sendiri daripada yang sudah disediakan, maka pertama-tama kalian harus memilih Brush Type = Color. Selanjutnya klik tombol 'Pick Custom' di pojok kanan atas.
Maka akan muncul tampilan seperti ini.
Atur dan pilih warna yang diinginkan. Kalau sudah baru klik tombol OK. Sayangnya ini hanya bisa
memilih satu warna. Kalau mau dibuat gradasi dua warna atau lebih, caranya
hanya bisa langsung dengan Brush tool (kursor mouse).
Oh iya, ada satu Hint (Petunjuk) yang bisa kalian
pakai saat menggunakan brush tool.
1) Ctrl + Klik > Assign
“default” value. Maksud sebenarnya adalah menghapus tekstur hasil Brush.
2) Alt + Klik > Hard brush edge. Maksudnya membuat sisi/tepi hasil brush lebih
jelas (bergaris)
3) Shift + Klik > Pick material and color. Maksudnya mengambil sampel tekstur atau
warna yang ingin dipakai (mirip Picker tool di Ms.Paint atau Photoshop)
4) Tombol B > Generate new
custom brush. Maksudnya me-reset
pilihan/setting brush yang ada.
Untuk video praktisnya silakan simak berikut ini :
4. Scene Preview Tool
Semenjak fitur “Random Events” hadir di ETS2, tool
ini pun juga dimunculkan di map editor. Secara umum fungsinya untuk menampilkan
pratinjau hasil keluaran tiap obyek yang muncul secara random di jalanan.
Setidaknya biar meminimalisir error dan kesalahan tertentu. Kalau tidak salah,
tool ini baru keluar pada versi 1.31.
Cara menggunakannya dengan memilih ikon Scene
Preview yang bergambar film (saya sempat mengira itu movie tool). Kemudian klik
sembarang titik/node objek “Road” yang diinginkan (kalau objek item lain nggak bisa),
sampai muncul tampilan menu propertiesnya.
Ada beberapa kelompok baris berikut ini :
- Node Info, yang menampilkan kode UID
posisi setiap titik/node objek road yang di-select
- Model, yang fungsinya menampilkan sampel objek model tunggal yang bakal keluar
saat mengaktifkan Random Events.
- Cutscene,
fungsinya menampilkan bagian objek model tiap sesi saat mengaktifkan Random
Events. Kemudian ada satu menu data yang paling bawah, dimaksudkan untuk
menampilkan hasil Random Events secara keseluruhan (model + cutscene).
- Loaded Data List
yang memuat daftar model atau cutscene yang ditampilkan.
Untuk masing-masing kelompok baris ada beberapa
tombol sebagai berikut:
- Data : Memilih salah satu model atau cutscene yang akan
ditampilkan pada Random Events.
- Load :Tombol untuk memunculkan/memuat model atau cutscene
yang dipilih dari Data.
- Unload : Tombol untuk menghilangkan/membuang model atau
cutscene yang sebelumnya dipilih dari Data.
- Loaded : Menampilkan teks model atau cutscene yang akan
ditampilkan pada Random Events.
- Unload All : menghilangkan semua
Random Events yang ditampilkan),
- Unload
Selected : menghilangkan sebagian tampilan Random Events yang sebelumnya
sudah dipilih/select),
- Go to
Selected : mengarahkan editor menuju titik yang sudah dipilih untuk
menampilkan Random Events)
Mohon maaf bila ternyata tidak banyak gambar dan penjelasan yang
bisa ditunjukkan disini untuk membantu kalian memahami lebih lanjut mengenai
tool ini. Karena sejauh ini saya tidak begitu sering menggunakannya.
5. Vertex Tool
Hmm… kok baru dengar item
yang satu ini?
Tool ini menjadi istimewa sejak ETS2 versi 1.35
keatas. Fungsi utamanya ialah memodifikasi/edit setiap titik-jaring bidang terrain (item Road, Prefab, dan Terrain - Bezier Patch tidak bisa). Dengan begitu kita bisa
mengedit kontur terrain sesuka hati.
Vertex tool ini sekaligus berguna sebagai “jalan pintas”
untuk menutup suatu lubang yang tersisa (biasanya pada prefab
persimpangan/cross).
|
Sebelum |
|
Sesudah |
Cara mengaktifkan nya dengan klik ikon Vertex Tool
bergambar dua gunung hijau dengan pucuk berlambang plus (+), lebih cepat tekan
tombol ‘V’ di keyboard. Setelah itu, tampilan obyek map editor langsung berubah
dimana akan muncul jaring-jaring ungu yang rumit.
Untuk mengenal menu pada vertex tool, berikut saya
paparkan.
- Position : Menampilkan posisi setiap titik pada sebuah jaring,
masing-masing kotak dari kiri ke kanan merupakan sumbu x >> sumbu y
>> sumbu z.
- Tombol ikon Copy dan Paste di sebelah : berguna untuk menyalin angka (koordinat) posisi titik
vertex tersebut.
- Apply : untuk menerima perubahan posisi yang sudah diisi.
- Average : Menyatukan semua titik yang berbeda dalam satu
posisi. Seperti gambar.
|
Average (Ctrl + Q) |
- Explode : Memisahkan titik vertex yang sebelumnya tersambung jadi 1 jadi mencar lagi (kebalikan dari average)
- Bridge : Menyatukan semua titik yang berbeda (namun harus berurutan) sehingga bisa tetap lurus seperti jembatan
- Average Height : ...kurang tau....
- Weld : ...juga kurang tau...
Ada beberapa petunjuk lain yang bisa digunakan dalam
memilih titik vertex lebih cepat.
Tombol titik (.) dapat menyeleksi/memilih titik
vertex secara horizontal atau sejajar. Caranya, klik satu titik di sembarang
tempat lalu tekan tombol titik tersebut.
Tombol Ctrl + (.) dapat menyeleksi/memilih titik
vertex secara vertikal atau melintang. Caranya sama seperti diatas.
Sedangkan jika sekalian dengan tombol Shift (seperti
Shift + Ctrl + '.' Atau Shift + '.' ) maka dapat menyeleksi/memilih titik vertex langsung
sebaris, tergantung mau dalam posisi horizontal atau vertikal.
Biar lebih enak, gunakan tampilan editor dengan mode
Free Camera (C di keyboard)
agar dapat mengatur posisi titik vertex sesuai keinginan. Sekalian gunakan
panah Gizmo (panah 3D berwarna
merah, hijau, dan biru) agar mudah menggesernya.
Untuk versi video silakan simak berikut ini :
6. Vertex Height Tool
Masih satu keluarga dengan Vertex tool di atas tadi. Ini punya cara pemakaian yang berbeda khusus untuk menghasilkan kontur terrain yang sangat bergelombang dan berbukit-bukit. Contohnya seperti ini.
Berikut menu-menu dan fungsinya :
- Speed : Mengatur besar kecepatan naik-turun si vertex saat di-klik
- Radius : Mengatur besar-kecil area yang di-klik (lingkaran putih pada gambar)
- Smoth : Mengatur batas pergerakan sisi luar area yang di-klik agar lebih halus
Shortcut pembantu :
- Klik kiri Mouse: Menaikkan ketinggian titik vertex
- Ctrl + Klik (kiri) Mouse : Menurunkan ketinggian titik vertex
- Shift + Klik (kiri) Mouse : Meratakan ketinggian titik vertex (agar sama)
- Alt + Klik (kiri) Mouse : Hapus / reset ketinggian titik vertex
- Ctrl + Alt + Klik (kiri) Mouse : Memperhalus lereng (kemiringan) pada ketinggian titik vertex
- Ctrl + Gulir Mouse (yang bulat tengah) : Mengubah radius lingkaran area secara langsung
- Shift + Gulir Mouse (yang bulat tengah) : Mengubah kecepatan naik-turun area yang di-klik secara langsung
7. Snap Tool
Satu lagi fitur map editor yang tak kalah istimewanya ialah snap-ping atau snap tool. Fungsinya jelas membantu memposisikan obyek agar lebih pas. Dan cara kerjanya seperti sedang tertempel magnet... iya tahu 'kan?
Untuk video praktisnya silakan simak video berikut :
Itu
saja tips yang bisa saya sampaikan. Untuk bagian ini
akan terus diperbarui/update jikalau memang ada tool baru lain yang lebih
istimewa.
Jika
masih ada masalah atau ada yang kurang di atas tolong sampaikan lewat komentar
di bawah. Semoga post ini bermanfaat dan bisa menjadi panduan yang baik, mungkin
tidak ada satupun posting/artikel seperti ini di blog lain. Jangan lupa share
(berbagi) post ini kepada semua orang.
Sekian
dari saya, Wassalam!